Selamat datang di Kawasan Penyair Nusantara Maluku. Terima kasih atas kunjungan Anda.

Minggu, 14 Oktober 2007

Martha Maspaitella


Martha Maspaitella
(Ambon)

Lahir di Ambon, 15 Maret 1975. Masih menyelesaikan studi S2 Pendidikan Bahasa Indonesia. Menulis puisi sejak di SLTP. Puisinya terangkum dalam kumpulan puisi Penyair Perempuan Indonesia II “Pesona Gemilang Musim”, yang diterbitkan oleh HPSBP, 2004. Aktivitas sehari-hari tenaga edukatif/Dosen pada FKIP Universitas Patimura, Ambon. Salah satu puisinya :

Rumah Khalawat

Di sebuah jalan yang lurus
Di antara banyaknya penginapan di kota Batu
Berdiri sebuah rumah yang penuh kenangan
Dengan bungabunga yang indah melingkari sebuah kolam ikan
Menguak kisah di bulan Desember

Dua mobil LG membunyikan klakson
Menyentak sebuah tangan kasih
Senyuman seorang perempuan berkerudung
Menyambut dua puluh empat orang yang turun
Dengan gaya masingmasing

Dendam terbawa dalam nafas dan sikap
Kemunafikan dan kebohongan hadir dalam canda dan tawa
Ketika sebagian terlena melepas lelah
Kelompok penyanyi bersenandung dalam Latihan

Detak waktu mendekati pukul tujuh
Kolam ikan terpantau dalam cahaya bulan
Kedua puluh empat tamu rumah khalawat
Merenung dalam ibadah yang khusuk
Masingmasing melepas rantai yang membelenggu hati
Mengangkat balok yang menindih kasih
Menanggalkan tabir hitam yang berbenih dendam

Rumah khalawat penuh tangisan
Ketika semua berserah untuk bertobat
Rumah khalawat memancarkan kasih
Ketika belenggu dendam terhapus dengan pelukan

Jarak menjadi tak berarti
Ambisi bingung mencari tempat bernaung
Karma cinta dan kasih telah menjadi udara
Yang melepas malam di rumah khalawat

Malang, Desember 20025



Marlen Alfons



Marlen Alfons
(Ambon)

Lahir di Ambon, 16 Oktober 1981. Senang membaca puisi dan menulis puisi. Ia termasuk salah satu penyair perempuan yang karyanya dimuat dalam kumpulan puisi Pesona Gemilang Musim tahun 2004. Salah satu puisinya :


“ Kau Hanya… “


Bila murai ingin terbang … biarkan saja
Nanti juga kan bosan dan lelah
Bila angin ingin berembus biarkan saja
Nanti juga kan tenang dan tak ada
Begitu juga denganmu …
Biar saja apa yang kau pandang itu tetap
Karena memang seperti itu …
Kau tak dapat bergerak …
Kau tak dapat mengerling … tak dapat !
Kau tak dapat melangkah dan berayun
Itu sebabnya kau tetap membisu …
Terus menatap hingga lumutan …
Tidur pun kau takkan bisa
Kau berdiri dalam ganasnya terik
Kau kokoh dalam siraman hujan
Bias saja kau berlindung
Tapi tak bias …
Karena kau hanya sebuah patung

29 November 2005

Mariana Lewier P.


Mariana Lewier P.
(Ambon)

Lahir di Ambon, 14 Februari 1971. Dalam kesibukannya sebagai dosen pada FKIP Univeritas Patimura, masih sempat menulis. Karya–karyanya dimuat dalam Kumpulan Puisi Penyair Perempuan Indonesia I tahun 2003 : Kemilau Musim, & II tahun 2004 : Pesona Gemilang Musim, oleh Himpunan Perempuan Seni Budaya Pekan Baru. Menulis puisi untuk acara–acara budaya dan keagamaan di Ambon, dan menjadi editor Seni dan Budaya pada salah satu majalah rohani di Ambon. Salah satu puisinya:

Hujan Di Cengkareng

Hujan menikam bumi
pada aspal dan lampu bandara Cengkareng
senja ini
kuyup
seorang wanita asyik dengan bacaan
dan syal yang melilit leher
memanjang pada blus putihnya

dari jendela kaca Eva Airways
langit terlihat kelabu
sementara musik klasik terus mendengung,
penerbangan ini (akan segera) menerpa gerimis
tak ada yang menahan
awan kelabu bertabrakan
berlomba menyiram hujan (getar cair)
menggigiti angin
langit pun menahan kata

Aku belum lagi mengulum
(kepenuhan) hujan di Cengkareng
ketika pesawat telah mengangkasa
dan meninggalkan kekelabuan
berganti kecerahan biru
angkasa senja

Jkt 22 Nov-Taipei 23 Nov.2003