
Martha Maspaitella
(Ambon)
Lahir di Ambon, 15 Maret 1975. Masih menyelesaikan studi S2 Pendidikan Bahasa Indonesia. Menulis puisi sejak di SLTP. Puisinya terangkum dalam kumpulan puisi Penyair Perempuan Indonesia II “Pesona Gemilang Musim”, yang diterbitkan oleh HPSBP, 2004. Aktivitas sehari-hari tenaga edukatif/Dosen pada FKIP Universitas Patimura, Ambon. Salah satu puisinya :
(Ambon)
Lahir di Ambon, 15 Maret 1975. Masih menyelesaikan studi S2 Pendidikan Bahasa Indonesia. Menulis puisi sejak di SLTP. Puisinya terangkum dalam kumpulan puisi Penyair Perempuan Indonesia II “Pesona Gemilang Musim”, yang diterbitkan oleh HPSBP, 2004. Aktivitas sehari-hari tenaga edukatif/Dosen pada FKIP Universitas Patimura, Ambon. Salah satu puisinya :
Rumah Khalawat
Di sebuah jalan yang lurus
Di antara banyaknya penginapan di kota Batu
Berdiri sebuah rumah yang penuh kenangan
Dengan bungabunga yang indah melingkari sebuah kolam ikan
Menguak kisah di bulan Desember
Dua mobil LG membunyikan klakson
Menyentak sebuah tangan kasih
Senyuman seorang perempuan berkerudung
Menyambut dua puluh empat orang yang turun
Dengan gaya masingmasing
Dendam terbawa dalam nafas dan sikap
Kemunafikan dan kebohongan hadir dalam canda dan tawa
Ketika sebagian terlena melepas lelah
Kelompok penyanyi bersenandung dalam Latihan
Detak waktu mendekati pukul tujuh
Kolam ikan terpantau dalam cahaya bulan
Kedua puluh empat tamu rumah khalawat
Merenung dalam ibadah yang khusuk
Masingmasing melepas rantai yang membelenggu hati
Mengangkat balok yang menindih kasih
Menanggalkan tabir hitam yang berbenih dendam
Rumah khalawat penuh tangisan
Ketika semua berserah untuk bertobat
Rumah khalawat memancarkan kasih
Ketika belenggu dendam terhapus dengan pelukan
Jarak menjadi tak berarti
Ambisi bingung mencari tempat bernaung
Karma cinta dan kasih telah menjadi udara
Yang melepas malam di rumah khalawat
Malang, Desember 20025
Di sebuah jalan yang lurus
Di antara banyaknya penginapan di kota Batu
Berdiri sebuah rumah yang penuh kenangan
Dengan bungabunga yang indah melingkari sebuah kolam ikan
Menguak kisah di bulan Desember
Dua mobil LG membunyikan klakson
Menyentak sebuah tangan kasih
Senyuman seorang perempuan berkerudung
Menyambut dua puluh empat orang yang turun
Dengan gaya masingmasing
Dendam terbawa dalam nafas dan sikap
Kemunafikan dan kebohongan hadir dalam canda dan tawa
Ketika sebagian terlena melepas lelah
Kelompok penyanyi bersenandung dalam Latihan
Detak waktu mendekati pukul tujuh
Kolam ikan terpantau dalam cahaya bulan
Kedua puluh empat tamu rumah khalawat
Merenung dalam ibadah yang khusuk
Masingmasing melepas rantai yang membelenggu hati
Mengangkat balok yang menindih kasih
Menanggalkan tabir hitam yang berbenih dendam
Rumah khalawat penuh tangisan
Ketika semua berserah untuk bertobat
Rumah khalawat memancarkan kasih
Ketika belenggu dendam terhapus dengan pelukan
Jarak menjadi tak berarti
Ambisi bingung mencari tempat bernaung
Karma cinta dan kasih telah menjadi udara
Yang melepas malam di rumah khalawat
Malang, Desember 20025